Setelah pesta diskon suku bunga yang digelar The Fed awal September lalu, kini pasar tengah menanti kelanjutan drama penurunan suku bunga. Semua mata tertuju pada data ketenagakerjaan AS yang akan dirilis akhir pekan ini. Ibarat seorang sutradara film, data ini akan menentukan arah plot selanjutnya dalam saga kebijakan moneter The Fed.
Jika data non-farm payroll menunjukkan pertumbuhan yang kuat, maka ini bisa menjadi sinyal bahwa ekonomi AS masih tangguh dan inflasi belum sepenuhnya terkendali. Dalam skenario ini, The Fed mungkin akan ragu-ragu untuk kembali memangkas suku bunga. Para pelaku pasar pun harus bersiap-siap menghadapi volatilitas yang lebih tinggi.
Ekonom yakin The Fed akan Turunkan suku bunga lagi?
Namun, jika data menunjukkan perlambatan pertumbuhan tenaga kerja, maka ini bisa menjadi pertanda bahwa ekonomi AS mulai melambat. Dalam kondisi seperti ini, The Fed kemungkinan besar akan melanjutkan kebijakan moneter longgar dengan kembali memangkas suku bunga. Hal ini tentu akan menjadi kabar baik bagi para investor saham.
Selain data non-farm payroll, investor juga perlu memperhatikan indikator-indikator lain seperti tingkat pengangguran, upah rata-rata, dan jumlah lowongan pekerjaan. Kombinasi dari semua data ini akan memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang kondisi pasar tenaga kerja AS.
Ekonom Optimis: “Jika data non-farm payroll jauh di atas ekspektasi, ini akan menjadi sinyal kuat bahwa ekonomi AS masih sangat resilien. Pasar kemungkinan akan merespons positif, dengan indeks saham utama seperti S&P 500 dan Nasdaq Composite berpotensi mencetak rekor baru.” – [Ezra Nazula, MAMI]
Apa yang akan terjadi Jika The fed Turunkan Suku Bunga
Jika The Fed memangkas suku bunga: Saham-saham teknologi dan pertumbuhan cenderung akan menguat, sementara saham-saham defensif mungkin akan terkoreksi
.Jika The Fed mempertahankan suku bunga: Pasar cenderung akan bergerak sideways atau bahkan mengalami koreksi, terutama jika data inflasi menunjukkan tanda-tanda peningkatan
Jika The Fed menaikkan suku bunga: Pasar saham kemungkinan akan mengalami penurunan yang signifikan, terutama untuk saham-saham berkapitalisasi besar.
Data ketenagakerjaan AS yang akan dirilis akhir pekan ini akan menjadi katalis utama pergerakan pasar dalam beberapa minggu ke depan. Investor perlu mencermati data ini dengan seksama dan menyesuaikan strategi investasi mereka sesuai dengan perkembangan terkini.
Menunggu Keputusan Powell
Ketika kita mendengar istilah “menunggu keputusan Powell”, ini merujuk pada ekspektasi pasar terhadap pernyataan dan kebijakan yang akan diambil oleh Jerome Powell, Ketua Federal Reserve (The Fed). The Fed adalah bank sentral Amerika Serikat yang memiliki peran penting dalam mengatur kebijakan moneter negara tersebut. Keputusan-keputusan yang diambil oleh The Fed, terutama terkait suku bunga, dapat berdampak signifikan terhadap perekonomian global, termasuk pasar saham.
erhatikan dengan seksama setiap kata yang diucapkan oleh Powell dalam pidato atau konferensi pers. Kata-kata kunci seperti “hawkish” (menunjukkan sikap cenderung menaikkan suku bunga) atau “dovish” (menunjukkan sikap cenderung menurunkan suku bunga) dapat memberikan petunjuk mengenai arah kebijakan moneter ke depan.
Keputusan Powell memiliki dampak yang sangat signifikan terhadap pasar keuangan. Oleh karena itu, para investor perlu memperhatikan dengan seksama setiap pernyataan dan kebijakan yang dikeluarkan oleh The Fed. Dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan Powell, investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik.
+ There are no comments
Add yours