Huawei: Kebangkitan Raksasa Teknologi Pasca Sanksi Amerika

Estimated read time 6 min read

Dari Pemblokade Hingga Kemandirian Teknologi: Perjalanan Epik Huawei

Huawei, perusahaan teknologi asal China, telah menjadi pusat perhatian dunia sejak terkena sanksi berat dari pemerintah Amerika Serikat pada 2019. Ketika Donald Trump memutuskan untuk memasukkan Huawei ke dalam “Entity List” Departemen Perdagangan AS, Huawei kehilangan akses ke banyak teknologi yang sangat vital bagi operasionalnya, termasuk perangkat lunak dari Google, chip semikonduktor dari Intel dan Qualcomm, serta akses ke banyak produk teknologi lainnya yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan besar Amerika. Namun, yang mengejutkan adalah, meskipun Huawei diblokade habis-habisan, perusahaan ini tidak hanya bertahan, melainkan justru berkembang dengan pesat, membuktikan bahwa mereka bisa bersaing di level global tanpa ketergantungan pada teknologi barat.

Huawei: Awal yang Tak Mudah

Di tahun 1987, Ren Zhengfei, seorang mantan insinyur militer Tiongkok, mendirikan Huawei dengan modal yang sangat terbatas, hanya 21.000 Yuan. Awalnya, Huawei hanya menjadi distributor perangkat komunikasi, tetapi Ren Zhengfei segera menyadari bahwa untuk berkembang, perusahaan harus mampu menghasilkan produk sendiri. Pada akhir tahun 1990-an, Huawei memproduksi perangkat telekomunikasi pertamanya, switch telefon Cnco8, yang diterima dengan baik oleh pasar domestik. Keberhasilan tersebut membawa Huawei untuk merambah pasar internasional, dengan langkah pertama mereka adalah memasuki pasar Hong Kong pada tahun 1997.

Namun, yang membuat Huawei berbeda dari banyak perusahaan teknologi lainnya di China adalah ambisi mereka untuk tidak bergantung pada teknologi barat. Ren Zhengfei memutuskan untuk berinvestasi besar-besaran dalam penelitian dan pengembangan (R&D), dengan tujuan untuk mengurangi ketergantungan terhadap teknologi asing. Salah satu investasi terbesar mereka adalah pengembangan jaringan LTE dan teknologi 5G, yang akhirnya mengantarkan Huawei menjadi pemimpin global dalam industri ini.

Langkah Besar Huawei ke Pasar Global

Langkah Besar Huawei ke Pasar Global
Langkah Besar Huawei ke Pasar Global

Pada awal 2000-an, Huawei semakin agresif dalam memperluas jangkauannya. Mereka menargetkan pasar Eropa dan Amerika Serikat, dua wilayah yang sebelumnya sangat skeptis terhadap teknologi China. Namun, berkat inovasi dan kualitas produk mereka yang tidak bisa diabaikan, Huawei mulai diterima di pasar-pasar tersebut. Pada 2010, Huawei telah menjelma menjadi salah satu pemain utama dalam industri teknologi global, dengan produk yang sudah tersebar di lebih dari 170 negara. Pencapaian ini tidak hanya membuat Huawei masuk dalam daftar Fortune Global 500, tetapi juga membuktikan bahwa mereka adalah ancaman serius bagi dominasi perusahaan teknologi barat.

BACA JUGA  Menabung VS Investasi : Ap sih Bedanya?

Namun, kesuksesan Huawei di pasar global tidak berlangsung mulus. Pemerintah AS mulai melancarkan serangan terhadap Huawei, menuduh perusahaan ini terlibat dalam kegiatan spionase dengan pemerintah China. Tuduhan ini dimulai pada 2012, ketika Kongres AS memperingatkan ancaman keamanan dari Huawei dan ZTE. Ketegangan semakin meningkat ketika pada 2018, CFO Huawei, Meng Wanzhou, ditangkap di Kanada atas tuduhan penipuan yang melibatkan transaksi dengan Iran. Penangkapan ini menyebabkan ketegangan diplomatik yang semakin memperburuk posisi Huawei di pasar global.

Sanksi AS dan Dampaknya bagi Huawei

Pada 2019, sanksi AS semakin memukul Huawei, dengan keputusan untuk memasukkan perusahaan ini ke dalam “Entity List”, yang berarti Huawei tidak lagi bisa mengakses teknologi Amerika, termasuk sistem operasi Android dan Google Mobile Services. Akibatnya, Huawei kehilangan akses ke pasar smartphone internasional, karena Android adalah sistem operasi yang sangat dibutuhkan untuk menjangkau pasar global. Pendapatan Huawei yang sebelumnya terus tumbuh, akhirnya mengalami penurunan drastis.

Namun, meskipun terkendala oleh sanksi ini, Huawei tidak menyerah. Pada 2020, mereka mulai mencari solusi untuk mengatasi kekurangan teknologi, dengan mengembangkan sistem operasi alternatif bernama Harmony OS. Huawei juga semakin fokus pada pengembangan teknologi 5G, kecerdasan buatan, dan komputasi awan. Dengan investasi besar-besaran dalam R&D, Huawei berhasil menciptakan inovasi-inovasi yang tetap mampu mengimbangi, bahkan melebihi, produk-produk yang tersedia di pasar barat.

Inovasi dan Kejutan Huawei di Tengah Krisis

Inovasi dan Kejutan Huawei di Tengah Krisis
Inovasi dan Kejutan Huawei di Tengah Krisis

Pada Agustus 2023, Huawei meluncurkan Mate 60 Pro, smartphone yang menggunakan chip Kirin 9000s buatan dalam negeri China. Chip ini dibuat menggunakan teknologi 7 nanometer, yang sebelumnya dianggap mustahil dilakukan oleh perusahaan tanpa alat canggih dari perusahaan-perusahaan barat. Namun, kenyataannya menunjukkan bahwa Huawei berhasil menciptakan chip ini dengan menggunakan teknologi yang sepenuhnya dikembangkan di China. Mate 60 Pro membuktikan bahwa Huawei tetap bisa berinovasi meskipun terjebak dalam blokade teknologi.

BACA JUGA  Pasar Menanti Keputusan Krusial: Akankah The Fed Kembali Memangkas Suku Bunga?

Keunggulan Mate 60 Pro tidak hanya terletak pada chip-nya, tetapi juga pada kinerja baterai yang hemat, kemampuan 5G lokal, dan sistem kameranya yang luar biasa. Huawei juga berhasil mengintegrasikan perangkat lunaknya dengan sistem operasi Harmony OS, yang semakin matang dan mampu menjalankan hampir semua aplikasi Android. Ini memberikan harapan besar bagi Huawei untuk dapat bersaing secara global, bahkan tanpa bergantung pada Android dan Google.

Kemandirian Teknologi Huawei dan Tantangan di Masa Depan

Huawei tidak hanya berhasil menciptakan chip dan smartphone canggih, tetapi juga membangun sistem ekosistem yang lebih mandiri. Mereka menggantikan penggunaan sistem perangkat lunak asing, seperti Oracle, dengan sistem ERP buatan mereka sendiri, Meta ERP. Ini memberi Huawei kendali penuh terhadap operasional perusahaan, tanpa campur tangan dari pihak luar. Dengan mengembangkan Harmony OS yang sepenuhnya terpisah dari Android, Huawei semakin menunjukkan bahwa mereka tidak membutuhkan lagi teknologi barat untuk berkembang.

Namun, meskipun Huawei telah menunjukkan kemampuan untuk bertahan dan bahkan tumbuh di tengah blokade, tantangan tetap ada. Meskipun telah mengembangkan lebih dari 15.000 aplikasi untuk Harmony OS, persaingan dengan Android dan iOS tetap berat. Huawei harus terus bekerja keras untuk menarik lebih banyak pengembang aplikasi dan memperluas ekosistem mereka agar bisa bersaing di pasar global.

Huawei dan Perang Teknologi Global

Huawei juga menghadapi tantangan dari pihak-pihak yang merasa terancam dengan kebangkitan mereka. Sanksi AS terhadap Huawei telah merugikan banyak perusahaan besar seperti Intel dan Qualcomm, yang kehilangan pasar besar di China. Di sisi lain, Huawei juga mengancam dominasi perusahaan-perusahaan teknologi barat di sektor-sektor penting seperti 5G, AI, dan komputasi awan, yang merupakan tulang punggung ekonomi masa depan.

BACA JUGA  Menjelang Lebaran Rupiah Anjlok Sampai 15.900

Namun, meskipun menghadapi banyak rintangan, Huawei menunjukkan bahwa mereka adalah perusahaan yang tidak mudah menyerah. Mereka mampu menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada, bahkan mampu menciptakan inovasi yang lebih maju dibandingkan dengan teknologi barat. Keberhasilan Huawei dalam bertahan dan berinovasi memberikan sinyal kuat bahwa China semakin mampu mandiri dalam bidang teknologi, dan tidak lagi bergantung pada produk-produk dari Amerika Serikat.

Huawei dan Masa Depan Teknologi Global

Kisah Huawei adalah kisah tentang ketahanan dan inovasi di tengah tekanan besar dari blokade ekonomi dan politik. Meskipun diserang dari berbagai arah, Huawei berhasil menunjukkan bahwa mereka tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga berkembang menjadi salah satu kekuatan teknologi global. Dengan pengembangan sistem operasi Harmony OS, chip Kirin, dan berbagai inovasi teknologi lainnya, Huawei telah membuktikan bahwa mereka bisa lepas dari ketergantungan pada teknologi barat.

Namun, tantangan ke depan tetap besar. Huawei harus terus berinovasi untuk menjaga relevansi di pasar global, serta terus mengembangkan ekosistem Harmony OS agar bisa bersaing dengan Android dan iOS. Meskipun demikian, kebangkitan Huawei adalah sebuah sinyal bagi dunia bahwa teknologi China semakin kuat, dan persaingan global di dunia teknologi semakin terbuka lebar.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours